Jumat, 03 Juni 2011

Free Download MP3 Quran


Salah satu lantunan Al-Quran terbaik yang cukup populer didownload oleh ummat muslim di seluruh dunia, salah satunya adalah bacaan dari Imam Masjidil Haram, Abdurrahman As-Sudais. Beliau adalah salah satu dari beberapa imam yang ditugaskan khusus untuk memimpin ibadah shalat di masjidil haram.
Biografi Abdurrahman As-Sudais, Al-Imam
Abdurrahman bin Abdul Aziz as-Sudais, lahir di Riyadh, Saudi Arabia, pada tahun 1960 M. Beliau adalah imam Masjidil Haram, Makkah, Saudi Arabia.
Beliau datang dari kabilah Anza. Beliau telah mampu menghafal Al-Qur’an pada umur 12, sebuah usia yang cukup muda. SubhaanAllah. Beliau tumbuh di Najid, lalu menyelesaikan sekolah dasar di Al MUthana bin Harits. Setelah itu, beliau melanjutkan ke Riyadh Scientific Institution, dan lulus pada tahun 1979 dengan predikat Excellent.
Beliau mendapatkan gelar kesarjanaan di bidang Syariah dari Universitas Riyadh pada tahun 1983. Beliau mendapatkan gelar Master dalam bidang Ushuluddin dari fakultas Syari’ah di Universitas Islam Imam Muhammad bin Sa’ud pada tahun 1987, dan mendapatkan gelar Ph.D dalam jurusan Syariah Islam dari Universitas Ummul Qura pada tahun 1995, saat bekerja di sana sebagai seorang asisten professor setelah sebelumnya bekerja di Universitas Riyadh.
< !-more->
Download MP3 Quran Murattal Oleh Imam As-Sudais
No.Surah Name
Download MP3 Quran
Abdurrahman As-Sudais
1Al-FatihahDownload
2Al-BaqarahDownload
3Al-ImranDownload
4An-Nisa’Download
5Al-Ma’idahDownload
6Al-An’amDownload
7Al-A’rafDownload
8Al-AnfalDownload
9At-TaubahDownload
10YunusDownload
11HoodDownload
12YusufDownload
13Ar-Ra’dDownload
14IbrahimDownload
15Al-HijrDownload
16An-NahlDownload
17Al-IsraDownload
18Al-KahfDownload
19MaryamDownload
20Ta­HaDownload
21Al-Anbiya’Download
22Al-HajjDownload
23Al-Mu’minunDownload
24An-NurDownload
25Al-FurqanDownload
26Ash-Shu’ara’Download
27An-NamlDownload
28Al-QasasDownload
29Al-’AnkabutDownload
30Ar­RoomDownload
31LuqmanDownload
32As­SajdahDownload
33Al­AhzabDownload
34Saba’Download
35FatirDownload
36Ya­SinDownload
37As-SaffatDownload
38SadDownload
39Az-ZumarDownload
40GhafirDownload
41FussilatDownload
42Ash-ShuraDownload
43Az-ZukhrufDownload
44Ad-DukhanDownload
45Al-JathiyaDownload
46Al-AhqafDownload
47MuhammadDownload
48Al-FathDownload
49Al-HujuratDownload
50QafDownload
51Az-ZariyatDownload
52At-TurDownload
53An-NajmDownload
54Al-QamarDownload
55Ar-RahmanDownload
56Al-Waqi’ahDownload
57Al-HadidDownload
58Al-MujadilahDownload
59Al-HashrDownload
60Al-MumtahinahDownload
61As-SaffDownload
62Al-Jumu’ahDownload
63Al-MunafiqunDownload
64At-TaghabunDownload
65At-TalaqDownload
66At-TahrimDownload
67Al-MulkDownload
68Al-QalamDownload
69Al-HaqqahDownload
70Al-Ma’arijDownload
71NoohDownload
72Al-JinnDownload
73Al-MuzzammilDownload
74Al-MuddaththirDownload
75Al-QiyamahDownload
76Al-InsanDownload
77Al-MursalatDownload
78An-Naba’Download
79An-Nazi’atDownload
80‘AbasaDownload
81At-TakwirDownload
82Al-InfitarDownload
83Al-MutaffifinDownload
84Al-InshiqaqDownload
85Al-BurujDownload
86At-TariqDownload
87Al-A’laDownload
88Al-GhashiyahDownload
89Al-FajrDownload
90Al-BaladDownload
91Ash-ShamsDownload
92Al-LailDownload
93Ad-DuhaDownload
94Ash-SharhDownload
95At-TinDownload
96Al-’AlaqDownload
97Al-QadrDownload
98Al-BaiyinahDownload
99Az-ZalzalahDownload
100Al-’AdiyatDownload
101Al-Qari’ahDownload
102At-TakathurDownload
103Al-’AsrDownload
104Al-HumazahDownload
105Al-FilDownload
106QuraishDownload
107Al-Ma’unDownload
108Al-KautharDownload
109Al-KafirunDownload
110An-NasrDownload
111Al-MasadDownload
112Al-IkhlasDownload
113Al-FalaqDownload
114An-NasDownload

DAHSYATNYA BERSEDEKAH


Kedatangan bulan Ramadhan setiap tahunnya tak henti menjadi penghibur hati orang mukmin. Bagaimana tidak, beribu keutamaan ditawarkan di bulan ini. Pahala diobral, ampunan Allah bertebaran memenuhi setiap ruang dan waktu. Seorang yang menyadari kurangnya bekal yang dimiliki untuk menghadapi hari penghitungan kelak, tak ada rasa kecuali sumringah menyambut Ramadhan. Insan yang menyadari betapa dosa melumuri dirinya, tidak ada rasa kecuali bahagia akan kedatangan bulan Ramadhan.
Mukmin Sejati Itu Dermawan
Salah satu pintu yang dibuka oleh Allah untuk meraih keuntungan besar dari bulan Ramadhan adalah melalui sedekah. Islam sering menganjurkan umatnya untuk banyak bersedekah. Dan bulan Ramadhan, amalan ini menjadi lebih dianjurkan lagi. Dan demikianlah sepatutnya akhlak seorang mukmin, yaitu dermawan. Allah dan Rasul-Nya memerintahkan bahkan memberi contoh kepada umat Islam untuk menjadi orang yang dermawan serta pemurah. Ketahuilah bahwa kedermawanan adalah salah satu sifat Allah Ta’ala, sebagaimana hadits:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744)
Dari hadits ini demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pelit dan bakhil adalah akhlak yang buruk dan bukanlah akhlak seorang mukmin sejati. Begitu juga, sifat suka meminta-minta, bukanlah ciri seorang mukmin. Bahkan sebaliknya seorang mukmin itu banyak memberi. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang memberi dan tangan yang dibawah adalah orang yang meminta.” (HR. Bukhari no.1429, Muslim no.1033)
Selain itu, sifat dermawan jika di dukung dengan tafaqquh fiddin, mengilmui agama dengan baik, sehingga terkumpul dua sifat yaitu alim dan juud (dermawan), akan dicapai kedudukan hamba Allah yang paling tinggi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Dunia itu untuk 4 jenis hamba: Yang pertama, hamba yang diberikan rizqi oleh Allah serta kepahaman terhadap ilmu agama. Ia bertaqwa kepada Allah dalam menggunakan hartanya dan ia gunakan untuk menyambung silaturahim. Dan ia menyadari terdapat hak Allah pada hartanya. Maka inilah kedudukan hamba yang paling baik.” (HR. Tirmidzi, no.2325, ia berkata: “Hasan shahih”)
Keutamaan Bersedekah
Allah Subhanahu Wa Ta’ala benar-benar memuliakan orang-orang yang bersedekah. Ia menjanjikan banyak keutamaan dan balasan yang menakjubkan bagi orang-orang yang gemar bersedekah. Terdapat ratusan dalil yang menceritakan keberuntungan, keutamaan, kemuliaan orang-orang yang bersedekah. Ibnu Hajar Al Haitami mengumpulkan ratusan hadits mengenai keutamaan sedekah dalam sebuah kitab yang berjudul Al Inaafah Fimaa Ja’a Fis Shadaqah Wad Dhiyaafah, meskipun hampir sebagiannya perlu dicek keshahihannya. Banyak keutamaan ini seakan-akan seluruh kebaikan terkumpul dalam satu amalan ini, yaitu sedekah. Maka, sungguh mengherankan bagi orang-orang yang mengetahui dalil-dalil tersebut dan ia tidak terpanggil hatinya serta tidak tergerak tangannya untuk banyak bersedekah.
Diantara keutamaan bersedekah antara lain:
1. Sedekah dapat menghapus dosa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614)
Diampuninya dosa dengan sebab sedekah di sini tentu saja harus disertai taubat atas dosa yang dilakukan. Tidak sebagaimana yang dilakukan sebagian orang yang sengaja bermaksiat, seperti korupsi, memakan riba, mencuri, berbuat curang, mengambil harta anak yatim, dan sebelum melakukan hal-hal ini ia sudah merencanakan untuk bersedekah setelahnya agar ‘impas’ tidak ada dosa. Yang demikian ini tidak dibenarkan karena termasuk dalam merasa aman dari makar Allah, yang merupakan dosa besar. Allah Ta’ala berfirman:
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf: 99)
2. Orang yang bersedekah akan mendapatkan naungan di hari akhir.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang 7 jenis manusia yang mendapat naungan di suatu, hari yang ketika itu tidak ada naungan lain selain dari Allah, yaitu hari akhir. Salah satu jenis manusia yang mendapatkannya adalah:
“Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 1421)
3. Sedekah memberi keberkahan pada harta.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no. 2588)
Apa yang dimaksud hartanya tidak akan berkurang? Dalam Syarh Shahih Muslim, An Nawawi menjelaskan: “Para ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud disini mencakup 2 hal: Pertama, yaitu hartanya diberkahi dan dihindarkan dari bahaya. Maka pengurangan harta menjadi ‘impas’ tertutupi oleh berkah yang abstrak. Ini bisa dirasakan oleh indera dan kebiasaan. Kedua, jika secara dzatnya harta tersebut berkurang, maka pengurangan tersebut ‘impas’ tertutupi pahala yang didapat, dan pahala ini dilipatgandakan sampai berlipat-lipat banyaknya.”
4. Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah.
Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)
5. Terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah.
“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666, Muslim no. 1027)
6. Sedekah akan menjadi bukti keimanan seseorang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim no.223)
An Nawawi menjelaskan: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena itu shadaqah dinamakan demikian karena merupakan bukti dari Shidqu Imanihi (kebenaran imannya)”
7. Sedekah dapat membebaskan dari siksa kubur.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873)
8. Sedekah dapat mencegah pedagang melakukan maksiat dalam jual-beli
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa keduanya hadir dalam jual-beli. Maka hiasilah jual-beli kalian dengan sedekah.” (HR. Tirmidzi no. 1208, ia berkata: “Hasan shahih”)
9. Orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan yang bagus tentang orang yang dermawan dengan orang yang pelit:
“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)
Dan hal ini tentu pernah kita buktikan sendiri bukan? Ada rasa senang, bangga, dada yang lapang setelah kita memberikan sedekah kepada orang lain yang membutuhkan.
Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang mengabarkan tentang manfaat sedekah dan keutamaan orang yang bersedekah. Tidakkah hati kita terpanggil?
Kedermawanan Rasulullah di Bulan Ramadhan
Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, teladan terbaik bagi kita, beliau adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanan beliau lebih dahsyat lagi di bulan Ramadhan. Hal ini diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari, no.6)
Dari hadits di atas diketahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada dasarnya adalah seorang yang sangat dermawan. Ini juga ditegaskan oleh Anas bin Malik radhiallahu’anhu:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling berani dan paling dermawan.” (HR. Bukhari no.1033, Muslim no. 2307)
Namun bulan Ramadhan merupakan momen yang spesial sehingga beliau lebih dermawan lagi. Bahkan dalam hadits, kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dikatakan melebihi angin yang berhembus. Diibaratkan demikian karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat ringan dan cepat dalam memberi, tanpa banyak berpikir, sebagaimana angin yang berhembus cepat. Dalam hadits juga angin diberi sifat ‘mursalah’ (berhembus), mengisyaratkan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki nilai manfaat yang besar, bukan asal memberi, serta terus-menerus sebagaimana angin yang baik dan bermanfaat adalah angin yang berhembus terus-menerus. Penjelasan ini disampaikan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari.
Oleh karena itu, kita yang mengaku meneladani beliau sudah selayaknya memiliki semangat yang sama. Yaitu semangat untuk bersedekah lebih sering, lebih banyak dan lebih bermanfaat di bulan Ramadhan, melebihi bulan-bulan lainnya.
Dahsyatnya Sedekah di Bulan Ramadhan
Salah satu sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi teladan untuk lebih bersemangat dalam bersedekah di bulan Ramadhan adalah karena bersedekah di bulan ini lebih dahsyat dibanding sedekah di bulan lainnya. Diantara keutamaan sedekah di bulan Ramadhan adalah:
1. Puasa digabungkan dengan sedekah dan shalat malam sama dengan jaminan surga.
Puasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang agung, bahkan pahala puasa tidak terbatas kelipatannya. Sebagaimana dikabarkan dalam sebuah hadits qudsi:
“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.’” (HR. Muslim no.1151)
Dan sedekah, telah kita ketahui keutamaannya. Kemudian shalat malam, juga merupakan ibadah yang agung, jika didirikan di bulan Ramadhan dapat menjadi penghapus dosa-dosa yang telah lalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Orang yang shalat malam karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no.37, 2009, Muslim, no. 759)
Ketiga amalan yang agung ini terkumpul di bulan Ramadhan dan jika semuanya dikerjakan balasannya adalah jaminan surga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur.” (HR. At Tirmidzi no.1984, Ibnu Hibban di Al Majruhin 1/317, dihasankan Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/47, dihasankan Al Albani di Shahih At Targhib, 946)
2. Mendapatkan tambahan pahala puasa dari orang lain.
Kita telah mengetahui betapa besarnya pahala puasa Ramadhan. Bayangkan jika kita bisa menambah pahala puasa kita dengan pahala puasa orang lain, maka pahala yang kita raih lebih berlipat lagi. Subhanallah! Dan ini bisa terjadi dengan sedekah, yaitu dengan memberikan hidangan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan shahih”)
Padahal hidangan berbuka puasa sudah cukup dengan tiga butir kurma atau bahkan hanya segelas air, sesuatu yang mudah dan murah untuk diberikan kepada orang lain.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa dengan beberapa ruthab (kurma basah), jika tidak ada maka dengan beberapa tamr (kurma kering), jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air.” (HR. At Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi, 696)
Betapa Allah Ta’ala sangat pemurah kepada hamba-Nya dengan membuka kesempatan menuai pahala begitu lebarnya di bulan yang penuh berkah ini.
3. Bersedekah di bulan Ramadhan lebih dimudahkan.
Salah satu keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan adalah bahwa di bulan mulia ini, setiap orang lebih dimudahkan untuk berbuat amalan kebaikan, termasuk sedekah. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya manusia mudah terpedaya godaan setan yang senantiasa mengajak manusia meninggalkan kebaikan, setan berkata:
“Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (Qs. Al A’raf: 16)
Sehingga manusia enggan dan berat untuk beramal. Namun di bulan Ramadhan ini Allah mudahkan hamba-Nya untuk berbuat kebaikan, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Jika datang bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no.3277, Muslim no. 1079)
Dan pada realitanya kita melihat sendiri betapa suasana Ramadhan begitu berbedanya dengan bulan lain. Orang-orang bersemangat melakukan amalan kebaikan yang biasanya tidak ia lakukan di bulan-bulan lainnya. Subhanallah.
Adapun mengenai apa yang diyakini oleh sebagian orang, bahwa setiap amalan sunnah kebaikan di bulan Ramadhan diganjar pahala sebagaimana amalan wajib, dan amalan wajib diganjar dengan 70 kali lipat pahala ibadah wajib diluar bulan Ramadhan, keyakinan ini tidaklah benar. Karena yang mendasari keyakinan ini adalah hadits yang lemah, yaitu hadits:
“Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai (ibadah) di dalamnya lebih baik dari 1000 bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai perbuatan sunnah (tathawwu’). Barangsiapa (pada bulan itu) mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan, ia seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Barangsiapa yang mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran itu balasannya surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong, di mana di dalamnya rezki seorang Mukmin bertambah (ditambah). Barangsiapa (pada bulan itu) memberikan buka kepada seorang yang berpuasa, maka itu menjadi maghfirah (pengampunan) atas dosa-dosanya, penyelamatnya dari api neraka dan ia memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa (itu) sedikitpun.” Kemudian para Sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki makanan untuk diberikan sebagai buka orang yang berpuasa.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan buka dari sebutir kurma, atau satu teguk air atau susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi, Al Hakim, Ibnu Khuzaimah (no. 1887) dan Al Ash-habani dalam At Targhib (178). Hadits ini didhaifkan oleh para pakar hadits seperti Al Mundziri dalam Targhib Wat Tarhib (2/115), juga oleh Dhiya Al Maqdisi di Sunan Al Hakim (3/400), bahkan dikatakan oleh Al Albani hadits ini Munkar, dalam Silsilah Adh Dhaifah (871).
Ringkasnya, walaupun tidak terdapat kelipatan pahala 70 kali lipat pahala ibadah wajib di luar bulan Ramadhan, pada asalnya setiap amal kebaikan, baik di luar maupun di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan oleh Allah 10 sampai 700 kali lipat. Berdasarkan hadits:
“Sesungguhnya Allah mencatat setiap amal kebaikan dan amal keburukan.” Kemudian Rasulullah menjelaskan: “Orang yang meniatkan sebuah kebaikan, namun tidak mengamalkannya, Allah mencatat baginya satu pahala kebaikan sempurna. Orang yang meniatkan sebuah kebaikan, lalu mengamalkannya, Allah mencatat pahala baginya 10 sampai 700 kali lipat banyaknya.” (HR. Muslim no.1955)
Oleh karena itu, orang yang bersedekah di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya 10 sampai 700 kali lipat karena sedekah adalah amal kebaikan, kemudian berdasarkan Al A’raf ayat 16 khusus amalan sedekah dilipatkan-gandakan lagi sesuai kehendak Allah. Kemudian ditambah lagi mendapatkan berbagai keutamaan sedekah. Lalu jika ia mengiringi amalan sedekahnya dengan puasa dengan shalat malam, maka diberi baginya jaminan surga. Kemudian jika ia tidak terlupa untuk bersedekah memberi hidangan berbuka puasa bagi bagi orang yang berpuasa, maka pahala yang sudah dilipatgandakan tadi ditambah lagi dengan pahala orang yang diberi sedekah. Jika orang yang diberi hidangan berbuka puasa lebih dari satu maka pahala yang didapat lebih berlipat lagi. Subhanallah…
Ayo jangan tunda lagi…
BERSUMBER:
Penulis: Yulian Purnama
Artikel www.muslim.or.id

Belajar Bahasa Arab


Bahasa Arab Itu Mudah (Episode #4): Mengenal Kata Depan
Materi: Bahasa Arab Itu Mudah (Episode #4): Mengenal Kata Depan
Pemateri: Ustadz Ammi Nur Baits, S.T. (Pembina Bahasa Arab Yufid.TV)

Pada pelajaran kali ini, Ustadz Ammi menjelaskan tentang kata depan dalam bahasa Arab dan disertai dengan contoh-contoh penggunaan kata depan. Kata depan dalam bahasa Arab yang kita pelajari yaitu:
فِي – عَلَى – تَحْتَ – فَوْقَ – أَمَامَ – وَرَاءَ

Semoga pelajaran ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Selamat belajar!

Simak serial Belajar Mudah Bahasa Arab Bersama Yufid.TV pada link: http://yufid.tv/category/bahasa-arab/belajar-mudah-bahasa-arab/

Lihat juga video berikut ini

Bahasa Arab Itu Mudah (3B): Mengenal Isim Isyarah

Bahasa Arab Itu Mudah (3B): Mengenal Isim Isyarah
Materi: Bahasa Arab Itu Mudah (3B): Mengenal Isim Isyarah
Pemateri: Ustadz Ammi Nur Baits, S.T. (Pengasuh Yufid.TV)

Video pelajaran kali ini adalah lanjutan pembahasan tentang penggunaan اِسْمُ الْإِشَارَةِ (ismul isyarah) jarak jauh, yaitu ذَلِكَ dan تِلْكَ disertai contoh-contoh penggunan pada isim isyarah ini. Semoga bermanfaat dan selamat menyaksikan. Ikuti Serial Belajar Mudah Bahasa Arab sejak awal pertemuan, silakan klik di sini.


Bahasa Arab Itu Mudah (2A): Mengenal Isim Isyarah

Bahasa Arab Itu Mudah (2A): Mengenal Isim Isyarah
Materi: Bahasa Arab Itu Mudah (2A): Mengenal Isim Isyarah
Pemateri: Ustadz Ammi Nur Baits, S.T. (Pengasuh Yufid.TV)

Pada pelajaran yang pertama ini, Ustadz Ammi Nur Baits menjelaskan tentang اِسْمُ الْإِشَارَةِ (Kata Penunjuk) dalam bahasa Arab.

Beliau mejelaskan tentang penggunaan اِسْمُ الْإِشَارَةِ (ismul isyarah) هَذَا dan هَذِهِ sebagai kata tunjuk dekat disertai contoh-contoh penggunaannya.

Insya Allah, serial video menarik pelajaran bahasa Arab ini akan diposting di website Yufid.TV. Semoga, dengan adanya video pelajaran bahasa Arab ini dapat memudahkan kaum muslimin untuk lebih bersemangat mempelajari bahasa Alquran dan As-Sunnah. Selamat menyaksikan.


Bahasa Arab Itu Mudah (2B): Mengenal Isim Isyarah (Plus Download Soal)

Bahasa Arab Itu Mudah (2B): Mengenal Isim Isyarah (Plus Download Soal)
Materi: Bahasa Arab Itu Mudah (2B): Mengenal Isim Isyarah
Pemateri: Ustadz Ammi Nur Baits, S.T. (Pengasuh Yufid.TV)

Pada pelajaran ini, Ustadz Ammi Nur Baits melanjutkan pembahasan tentang penggunaan اِسْمُ الْإِشَارَةِ (ismul isyarah) هَذَا dan هَذِهِ sebagai kata tunjuk dekat disertai latihan penggunaan اِسْمُ الْإِشَارَةِ (ismul isyarah) هَذَا dan هَذِهِ serta percakapan dengan menggunakan dua contoh isim isyarah tersebut. Selamat menyaksikan. Video pelajaran sebelumnya: Bahasa Arab Itu Mudah (2A): Mengenal Isim Isyarah

Bagi yang ingin memperdalam materi اِسْمُ الْإِشَارَةِ (ismul isyarah) هَذَا dan هَذِهِ, dipersilakan untuk mendownload soal latihan yang telah kami sediakan, silakan DOWNLOAD DI SINI. Jawaban bisa dikirimkan ke alamat email ammibaits@yahoo.com. Selamat mengerjakan! Jangan lupa ikuti terus serial pelajaran bahasa Arab bersama Yufid.TV.

Bahasa Arab Itu Mudah (3A): Mengenal Isim Isyarah

Bahasa Arab Itu Mudah (3A): Mengenal Isim Isyarah
Materi: Bahasa Arab Itu Mudah (3A): Mengenal Isim Isyarah
Pemateri: Ustadz Ammi Nur Baits, S.T. (Pengasuh Yufid.TV)

Video pelajaran kali ini adalah pembahasan tentang penggunaan اِسْمُ الْإِشَارَةِ (ismul isyarah) jarak jauh, yaitu ذَلِكَ dan تِلْكَ disertai contoh-contoh penggunan pada isim isyarah ini. Semoga bermanfaat dan selamat menyaksikan. Ikuti Serial Belajar Mudah Bahasa Arab sejak awal pertemuan, silakan klik di sini.

Bahasa Arab Itu Mudah (01): Pengantar

Bahasa Arab Itu Mudah (01): Pengantar
Materi: Bahasa Arab Itu Mudah (01): Pengantar
Pemateri: Ustadz Ammi Nur Baits, S.T. (Pengasuh Yufid.TV)

Video ini merupakan pengantar dari acara Belajar Mudah Bahasa Arab Bersama YUFID.TV. Dalam video ini dijelaskan tentang keutamaan dan mengapa kita harus mempelajari bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa yang dipilih oleh Allah untuk agama ini. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (Yusuf: 2)

Khalifah Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu pernah berkata, “Pelajarilah bahasa Arab, sesungguhnya ia termasuk bagian dari agama kalian…”

Syaikhul Islam rahimahullah pun berkata, “Bahasa Arab itu termasuk bagian dari agama, sedangkan mempelajarinya adalah wajib, karena memahami Al-Quran dan As-Sunnah itu wajib. Tidaklah seseorang bisa memahami keduanya kecuali dengan bahasa arab. Dan tidaklah kewajiban itu sempurna kecuali dengannya (mempalajari bahasa Arab), maka ia (mempelajari bahasa Arab) menjadi wajib. Mempelajari bahasa Arab, di antaranya ada yang fardhu ‘ain, dan adakalanya fardhu kifayah.”

Insya Allah, serial pelajaran bahasa Arab ini akan diposting di website Yufid.TV. Semoga, dengan adanya video pelajaran bahasa Arab ini dapat memudahkan kaum muslimin untuk lebih bersemangat mempelajari bahasa Alquran dan As-Sunnah. Selamat menyaksikan.



BERSUBER: http://yufid.tv/bahasa-arab-itu-mudah-episode-4-mengenal-kata-depan/

yufid


Lihat juga video berikut ini

Bahasa Arab Itu Mudah (3B): Mengenal Isim Isyarah
Bahasa Arab Itu Mudah (2A): Mengenal Isim Isyarah
Bahasa Arab Itu Mudah (2B): Mengenal Isim Isyarah (Plus Download Soal)
Bahasa Arab Itu Mudah (3A): Mengenal Isim Isyarah
Bahasa Arab Itu Mudah (01): Pengantar

BERSUBER: http://yufid.tv/bahasa-arab-itu-mudah-episode-4-mengenal-kata-depan/